"Karena
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan (Q.S Al Insyiraah: 5-6)
Sebagai
siswa disalah
satu Pendidikan Kedinasan di Negeri ini, adalah kewajiban untuk menyelesaikan
belajar dengan hasil yang memuaskan. Jika kukenang kisah perjalananku masuk di
Perguruan Tinggi Kedinasan ini jadi teringat dimana begitu banyak
tantangan,hambatan,ujian mental yang dilalui.
Kisah
ini dimulai setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Tingkat Atas
di Kabupaten Rembang di Jawa Tengah. Waktu itu tidak mampu untuk melanjutkan
pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri karena kemampuan ekonomi terbatas, lalu
mendaftar di salah satu Pendidikan Militer yang tentunya ada Ikatan dinas,
selama pendidikan tidak dikenakan biaya, sehingga tertarik untuk mengikuti tes
masuk, kebetulan pula persyaratan administrasi telah sesuai. Tahapan test
berikutnya dijalani dan mengalami kegagalan.Tentunya agak kecewa tapi memang
mungkin bukan jalan hidupku.
Untuk
mengisi aktifitas, selanjutnya merintis wirausaha untuk membantu ekonomi
keluarga, dimulai dengan berjualan ayam, dengan cara memasarkan ayam tersebut
baik di perkampungan penduduk ataupun pasar tradisional. Dengan menggunakan
sepeda motor mulai berkeliling, memang malu juga, karena jika berjumpa dengan
teman-teman yang rata-rata melanjutkan pendidikan lagi di perguruan tinggi.
Tetapi malu juga tidak menyelesaikan masalah, lalu masa itu dijalani dengan
kesabaran dan keikhlasan.
Berbagai
permasalahan hidup pun mulai dihadapi, dari kekurangan modal, dan sepeda motor
kadang-kadang rusak sehingga pemasaran jadi agak terhambat . Akan tetapi,
justru belajar dari kejadian demi kejadian bahwa dalam hidup ini untuk
mendapatkan nafkah, harus berjuang. Sehingga dalam bekerja sering berjumpa dan
berkomunikasi, dengan petani, ataupun buruh. Merekapun sabar dalam menjalani
pekerjaannya walaupun harus bekerja keras.
Satu
tahun waktu telah dijalani, jika melihat teman-teman yang berkuliah
kadang-kadang ada perasaan iri juga, tetapi harus sabar dengan kenyataan yang
sedang dijalani. Sampai pada suatu saat mendapat informasi dari teman,
kebetulan waktu itu bersama mengerjakan Sholat Jumat, bahwa ada pendaftaran
Perguruan Tinggi kedinasan. Tidak dikenai biaya pendidikan. Kemudian setelah
berdiskusi dengan orang tua, dan mereka menyetujui supaya mengikuti tes
tersebut.
Mulailah
mengikuti tahapan-tahapan tes. Selain tidak lupa selalu berdoa memohon kepada
Allah SWT agar diberi kemudahan, begitu juga orang tua. Salah satu tahapan tes
harus ke ibukota propinsi di Jateng yaitu di Semarang, sewaktu akan berangkat
dengan kendaraan angkutan , tak terasa air mataku pun berlinang, orang tua,
sanak saudara melepas kepergianku, tentunya mereka berharap bisa berhasil.
Sesampai
di Semarang, mulailah mengikuti tes-tes tersebut dan Ahamdullilah dapat lulus.
Tahapan berikutnya harus mengikuti tes terakhir di lokasi tempat Pendidikan di
Jatinangor Sumedang, Jawa Barat.
Sewaktu
akan berangkat, kembali air mataku berlinang , dalam perjalanan selalu berdoa
dan berharap agar dapat lulus sebab jika berhasil tentunya dapat membahagikan
orang tua, sanak saudara di kampung. Tes di Jatinangor telah dilalui dan
sewaktu pengumuman Alhamdullilah dinyatakan lulus.
Kemudian
dengan memakai surat kukirim kabar keberhasilanku kepada keluarga.
Tahap awal pendidikan dijalani,sewaktu pengukuhan menjadi mahasiswa
Alhamdullilah orang tua, sanak saudara dapat hadir di Jatinangor, air mata kami
berlinang bersyukur kepada Allah SWT ternyata dibalik kesulitan akan ada
kemudahan jika berikhtiar dan meluruskan niat.
Sebentar
lagi, kurang lebih 5 bulan lagi pendidikan ini diselesaikan, semoga dapat
berjalan dengan baik dan ilmu yang telah diperoleh dapat diamalkan dalam
kehidupan bermasyarakat. Wallahu'alam. ***
manajemenqolbu.com
1 komentar:
mantap... bisa menambah inspirasi
Posting Komentar